Ketua TP PKK Kota Bima Hadiri Resepsi Milad Aisyiyah NTB ke-108

Kota Bima, Bima Times – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bima, Hj. Badrah Ekawati A. Rahman, menghadiri acara resepsi Milad Aisyiyah Nusa Tenggara Barat (NTB) ke-108 yang berlangsung di Gedung Serbaguna, Sabtu, 27 Juni 2015. Kehadiran Hj. Badrah menjadi bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kontribusi besar Aisyiyah dalam pembangunan umat dan pemberdayaan perempuan, khususnya di wilayah NTB.

Acara resepsi Milad yang berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan ini dihadiri oleh pengurus Aisyiyah dari berbagai kabupaten/kota di NTB, tokoh perempuan, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan lainnya. Milad kali ini mengusung tema: “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Pangan.”

Dalam sambutannya yang dibacakan mewakili Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Badrah Ekawati menyampaikan puji syukur atas terselenggaranya acara ini, sekaligus ucapan selamat Milad ke-108 kepada seluruh keluarga besar Aisyiyah. Ia menegaskan bahwa usia lebih dari satu abad menjadi bukti kuat bahwa Aisyiyah mampu bertahan dan terus berkembang dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar.

“Tema Milad yang diangkat sangatlah relevan dan visioner dalam kerangka pembangunan daerah,” ujar Hj. Badrah. “Ketahanan pangan tidak hanya tentang produksi pertanian, tetapi juga keberlanjutan hidup, kemandirian ekonomi, dan kelestarian lingkungan.”

Ia menekankan pentingnya pendekatan Desa Qaryah Thayyibah sebagai strategi membangun komunitas yang baik secara spiritual, sosial, dan ekologis dari tingkat desa. Dalam konteks ini, peran perempuan menjadi sangat sentral—mulai dari urusan rumah tangga, pengelolaan lahan, hingga pengolahan hasil pertanian.

“Aisyiyah harus tampil sebagai pelopor gerakan perempuan yang aktif membangun sistem pangan lokal yang adil, sehat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Momentum Milad ke-108 ini juga diharapkan mampu melahirkan gagasan-gagasan solutif dan program-program aplikatif yang bersinergi lintas sektor untuk memperkuat desa-desa menjadi lebih tangguh dan mandiri dalam menghadapi tantangan zaman.

Lebih lanjut, Hj. Badrah mengingatkan bahwa perempuan bukan sekadar objek pembangunan, melainkan subjek utama yang membawa nilai kemajuan, keadaban, dan keislaman. Ia juga mendorong Aisyiyah NTB untuk terus menguatkan dakwah komunitas di tengah masyarakat, memperluas akses layanan kesehatan dan pendidikan dengan pendekatan rahmatan lil ‘alamin, serta mendampingi perempuan dan anak di NTB dengan penuh kepedulian dan keberpihakan

Scroll to Top