Kota Bima, Bima Times – Revitalisasi Lapangan Serasuba yang tengah berjalan tidak hanya menata taman agar lebih indah, tetapi juga memberi perhatian serius pada keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) sebagai bagian dari denyut ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Bima, Dr. Muhammad Hasyim, S.Sos., M.Ec.Dev., MH, menegaskan bahwa proses pembangunan Serasuba dirancang untuk menghadirkan ruang publik yang ramah bagi warga sekaligus memberi ruang usaha yang lebih tertata bagi para pedagang.
“Penataan PKL menjadi bagian penting dalam revitalisasi. Kami ingin memastikan mereka tetap bisa berjualan dengan nyaman, tetapi juga selaras dengan konsep keindahan ruang publik,” jelas Hasyim.
Saat ini, sebanyak 94 PKL yang sebelumnya berada di area depan Museum Asi Mbojo telah diarahkan ke sisi timur Serasuba. Sedangkan 19 unit wahana permainan anak-anak sementara ditempatkan di Paruga Na’e.
Hasyim menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari strategi menjaga kelancaran proyek sekaligus memberi kepastian usaha bagi pedagang. “Pemerintah tidak ingin ada yang dirugikan. Penataan ini justru memberi ruang usaha yang lebih rapi dan aman, sehingga pengunjung bisa merasa lebih nyaman,” ujarnya.
Revitalisasi Serasuba akan berlangsung hingga akhir 2025 dengan konsep taman hijau, jalur joging, area bermain, fasilitas toilet umum, dan lapak PKL yang tertata. Pemerintah berharap, penataan tersebut akan menciptakan ruang publik yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga hidup dengan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Intinya, Serasuba akan jadi ruang publik yang memadukan fungsi sosial, rekreasi, dan ekonomi. Kami mohon dukungan semua pihak agar proses revitalisasi ini berjalan lancar,” pungkasnya.