Kota Bima, Bima Times – Ajang Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) 2025 yang diselenggarakan oleh PGRI Kota Bima tak hanya menghadirkan kompetisi olahraga, tetapi juga menjadi panggung unjuk kreativitas seni. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah tarian kreasi “Wunta Sambia” yang dibawakan oleh Ainun Jariyah dari SDN 67 Rabantala Kota Bima perwakilan dari PC Mpunda.

Tari Wunta Sambia menceritakan perjalanan seorang gadis Bima yang beranjak dewasa, meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh canda dan permainan menuju dunia kedewasaan yang penuh tanggung jawab. Gerakan awal yang lincah menggambarkan masa bermain, termasuk permainan tradisional “doku”.

Seiring alunan musik, gerak kayang-kayang yang kuat melambangkan proses menjadi pribadi dewasa yang siap bekerja. Gerakan lemah gemulai menjadi simbol keanggunan perempuan, sementara gerakan tegas menegaskan bahwa seorang wanita bukan hanya identik dengan kelembutan, tetapi juga memiliki kekuatan dan keteguhan hati.
Balutan busana tradisional Mbojo yang dikenakan Ainun memberi sentuhan khas dan menjadi bentuk penghormatan terhadap budaya Bima. Penampilan ini tidak hanya memukau para penonton, tetapi juga mengingatkan akan nilai-nilai dan filosofi pendewasaan perempuan dalam tradisi lokal.
Selain kategori tari tunggal, Porsenijar tahun ini juga menampilkan berbagai lomba seni seperti menyanyi solo, menjadikan ajang ini wadah untuk memperkuat kecintaan terhadap seni dan budaya di kalangan pendidik Kota Bima.
